Sebagai orangtua sudah pasti memberikan yang terbaik kepada buah hati tercinta. Menjaga dan memberikan asi esklusif kepada buah hatinya yang telah dinanti. Tak lepas setelah itu orangtua melakukan imunisasi. Hmm, bagaimana kalau bunda mendengar tentang imunisasi? Kalau saya agak gimana gitu mendengar imunisasi.
Dulu, saya paling baper dengan yang namanya Imunisasi. Apalagi setelah di imunisasi anak akan menjadi rewel pada malamnya. Duh, terbayang saya harus begadang. Belum lagi melihat saat dokter memberikan vaksin untuk si bayi. Paling takut sekali. Namun ternyata imunisasi memberikan perlindungan kepada bayi terhadap penyakit yang ada.
Nah, Bun...imunisasisi sendiri adalah merupakan proses meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin, yakni virus yang sudah dilemahkan dan telah dimodifikasi. Vaksin masuk kedalam tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap bakteri.
Selain itu imunisasi merupakan salah satu cara untuk melindungi bayi pada suatu penyakit yang membahayakan atau menular.
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk hadir pada acara KEMENKES tentang imunisasi. Hal ini tidak saya lewatkan bun, karena walau saya belum memiliki momongan lagi berharap suatu hari adalagi sehingga saya semakin paham tentang imunisasi sehingga tidak baper kalau anak sedang disuntik.
![]() |
Imunisasi Bisa! |
![]() |
saya mengikuti kegiatan |
- Dasar hukum jelas: UUD 45
- UU Perlindungan Anak No. 35 Th 2014
- UU Kesehatan No. 36 Th 2009
Adapun tujuan imunisasi sendiri adalah menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Macam-macam imunisasi Polio, Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis (Batuk Rejan), Difteri, Rubella, Pneumonia dan Meningitis
Pembicaranya yang hadir memberikan materi tentang imunisasi. adalah Dr. Prima Yosephine,MKM selaku kepala sub direkotart imunisasi Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan urutan ke 4 dari yang paling banyak tidak diberikan imunisasi.
Pembicara selanjutnya adalah Dr.dr. Soedjatmiko ada pemahaman yang keliru tentang imunisasi sehingga menimbulkan keraguan dan penolakan imunisasi yang mengakibatkan banyak anak yang tidak di imunisasi dan resikonya risiko KLB/ wabah, sakit berat, cacat, atau bahkan kematian sehingga merugikan keluarga, masyarakat.
Pembicaranya yang hadir memberikan materi tentang imunisasi. adalah Dr. Prima Yosephine,MKM selaku kepala sub direkotart imunisasi Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan urutan ke 4 dari yang paling banyak tidak diberikan imunisasi.
![]() |
Dr.Prima Yosephine, MKM dokumentasi Indrifairy |
Menurut Dr. Prima bahwa ada himbauan Bu Menkes kepada seluruh Gubernur dalam rangka PID 2017 yaitu:
- Melakukan upaya pendekatan keluarga dalam meningkatkan kesadaran para orang tua dan masyarakat untuk melengkapi status imunisasi anaknya
- Melakukan sosialisasi mengenai imunisasi kepada sektor terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat luas dalam rangka menyikapi isuisu yang tidak benar mengenai imunisasi yang berkembang di masyarakat
- Melakukan identifikasi permasalahan program imunisasi serta menentukan dan melaksanakan tindak lanjut untuk mengatasinya bersama-sama dengan pemerintah setempat dan sektor terkait
- Memperkuat kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership) dalam rangka peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan imunisasi
- Memperkuat dukungan Pemerintah Daerah, DPRD, Partai Politik, Organisasi Keagamaan, maupun Organisasi Kemasyarakatan dalam mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di setiap wilayah
Pembicara selanjutnya adalah Dr.dr. Soedjatmiko ada pemahaman yang keliru tentang imunisasi sehingga menimbulkan keraguan dan penolakan imunisasi yang mengakibatkan banyak anak yang tidak di imunisasi dan resikonya risiko KLB/ wabah, sakit berat, cacat, atau bahkan kematian sehingga merugikan keluarga, masyarakat.
![]() |
pembicara selajutnya membahas imunisasi |
Selain itu ada perwakilan dari MUI KH.Arwani Faisol menjelaskan bahwa Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Maka ada:
Ketentuan Hukum:
1. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
2. Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci.
Nah, Bun semoga apa yang saya tulis disini bermanfaat ya! Yuk jadikan anak Indonesia sehat dan bahagia.Imunisasi Bisa!
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Maka ada:
- al-Dlarurat adalah kondisi keterpaksaan yang apabila tidak diimunisasi dapat mengancam jiwa manusia.
- al-Hajat adalah kondisi keterdesakan yang apabila tidak diimunisasi maka akan dapat menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang.
Ketentuan Hukum:
1. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
2. Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci.
Nah, Bun semoga apa yang saya tulis disini bermanfaat ya! Yuk jadikan anak Indonesia sehat dan bahagia.Imunisasi Bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar